Senin, 15 Desember 2014

Journey To The Sukabumi City

Air Asia jurusan Sukabumi ???

 dan saya rasanya pengen banget ikutan. Karena yang ngadain AirAsia, maka dikasih temanya yang berbau-bau AirAsia yaitu “Bagaimana AirAsia mengubah hidupmu?” Selama kurang lebih tiga tahun nge-blogger ini, saya belum pernah ikut kompetisi blog, pengen banget rasa-rasanya ikutan kompetisi blog ini. Tapi ya saya mikir, bingung (kalau mikir, biasanya saya bingung), karena blog saya khusus seputaran Sukabumi, maka gimana ya nyambung-nyambungin AirAsia dengan Sukabumi? Mana ada AirAsia yang mendarat di Sukabumi (Mudah-mudahan jangan karena memang gak ada bandara). Terus kalau bicara bagaimana AirAsia mengubah hidup saya? Ya memang pertama kali naik pesawat saya pakai AirAsia sih waktu ke Singapore, tapi ya belum mengubah hidup saya yang bagaimana-bagaimana gitu.
Untuk cari inspirasi, maka saya coba search keyword “Sukabumi” di blog Naked Traveler, karena seinget saya ya mbak Trinity ini dari Sukabumi, mungkin saya bisa dapat ide untuk menyambung-nyambungkan AirAsia dengan Sukabumi.
Setelah saya search, di luar ekspektasi saya, saya hanya menemukan satu artikel dengan keyword “Sukabumi”
Screenshot_2014-08-31-15-36-18-1
Satu artikel itupun hanya menceritakan bahwa mbak Trinity gak mau ke Sukabumi untuk menyepi karena supermacet. Hiks…hiks…hiks…*sakitnya tuh di sini mbak…
Ayolah mbak Trinity, diceritain lagi lebih banyak tentang Sukabumi di blog nya. Atau mbak Trinity kalau ada waktu mau saya anterin keliling-keliling Sukabumi 7 hari 7 malam buat nambah wangsit? Kalau jalan sama saya, mbak Trinity pasti nanti akan kelihatan lebih kurus deh, karena ada saya sebagai pembanding. Hehe…
Mbak Trinity, kita bisa mulai acara jalan-jalan kita dari Situgunung. Terserah mbak Trinity mau menikmati segarnya alam Situgunung dengan duduk saja keliling menaiki sampan atau sambil latihan menari Merak di atas rakit, atau sambil prewed-prewed an…hihihi bisa disesuaikan.
endemania
photo by Ardi Eliaputra
wpid-img_3888
27
Setelah itu kita bisa menikmati enaknya jagung bakar di dinginnya udara perkebunan teh Goalpara, di kaki gunung Gede-Pangrango. Disini nanti mbak Trinity bisa bantuin ibu-ibu untuk memetik pucuk-pucuk daun teh.
c9
Sore hari, bergerak ke Selatan Sukabumi, kita bisa berbaris rapi dengan puluhan orang lainnya untuk melepas tukik-tukik kecil di Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng.
14
23
Butuh waktu setidaknya dua hari untuk mengeksplorasi seluruh area di daerah Ujung Genteng ini, apakah itu ke Pantai Cibuaya, Pantai Cipanarikan, melihat mini Tanah Lot di Pantai Amanda Ratu, berperahu menyusuri sungai Cikaso, atau berbasah-basahan di Curug Cigangsa.
Dari Ujung Genteng, kita susuri jalur pantai di sisi selatan Sukabumi hingga menuju Palabuhanratu. Kita bisa berhenti di daerah Teluk Ciletuh, dan kita mendaki sejenak ke Puncak Dharma, dimana dari posisi ini kita bisa melihat Ampitheatre raksasa yang terbentuk dari jaman purba, yaitu Teluk Ciletuh itu sendiri.
IMG_8499 WM
Di area Teluk Ciletuh ini kita juga bisa menikmati banyak keindahan wisata alam yang masih alami, yang tidak ada tiket masuk untuk bisa menikmatinya. Misalkan ke Curug Cimarinjung, yang airnya biru tenang di saat musim kemarau dan merah bergelora saat musim hujan.
IMG_5930--
IMG_8590 WM
Atau ke curug Sodong, yang memiliki dua aliran air terjun dengan satu aliran air terjun lagi di atasnya.
IMG_8620
Di curug Sodong ini kita bisa menjala ikan di kolamnya, dan langsung kita bakar ikannya di tempat, untuk disantap rame-rame, atau istilah orang Sunda yaitu botram.
IMG_8683
IMG_8663
Dan untuk sunsetnya, kita bisa menikmatinya dari atas sebuah Vihara di tepi Pantai Loji, yaitu Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, atau dikenal dengan kuil dewi Kwan Im.
IMG_7966
Acara keesokan hari bisa kita mulai dengan memacu adrenalin di atas deburan ombak Pantai Cimaja yang kesohor, yang merupakan salah satu spot surfing terkenal di Jawa Barat maupun Indonesia.
IMG_3369
IMG_3325 wm
Kalau lapar, kita bisa mampir di TPI Palabuhanratu, yang menyediakan aneka jenis ikan dan binatang laut segar lainnya, yang bisa juga langsung diolah dan dinikmati disitu.
Mumpung masih di Palabuhanratu, sekalian mampir ke Ma’ Erot yak, eh… turunannya Ma’ Erot, untuk silaturahmi aja. Hehehe
IMG_15865646521770
Kalau mau yang rada mistis-mistis kita bisa mampir ke Petilasan Nyi Roro Kidul di Pantai Karang Hawu, atau ngintip sebentar kamar 308 di Hotel Samudra Beach Hotel. Hirrrrr….
Untuk urusan menikmati sunset, menyusuri tepian pantai di pantai Karang Hawu juga gak kalah cakep kok dibandingkan sunset di spot-spot lainnya. Apalagi kalau menikmati sunsetnya sambil bergandengan tangan… *modus.
20140418_175842_1
Rangkaian pantai di sisi Selatan Sukabumi mulai dari Palabuhanratu – Ciletuh – Ujung Genteng ini nantinya akan dinominasikan menjadi salah satu National Geopark di Indonesia.
Mampir ke Sukabumi, jangan ketinggalan menikmati sajian kulinernya. Mulai dari aneka bubur ayam yang di tiap pengkolan ada, masakan sunda, dan aneka penganan khas Sukabumi seperti bandros, cireng, dan mochi.
bubur-hendra-8
SAM_0722
SAM_0756
Isi perut dengan asupan yang cukup ya mbak Trinity, sebagai sumber tenaga untuk kita mendaki gunung Gede, agar bisa tidur beratapkan bintang di alun-alun Suryakencana.
IMG-20140831-WA0000
photo by Dedi Suhendra
Arrgghh…Masih banyak hal-hal asyik lain yang belum dilakukan di Sukabumi, waktu 7 hari 7 malam gak akan cukup. Setidaknya butuh 3 kali purnama dan 3 kali lebaran untuk sedikit menikmati Sukabumi secara keseluruhan. Kita belum mengarungi derasnya arus sungai Citarik dan Citatih, belum arung gelombang di pantai Cibangban, belum menyusuri perut bumi di Gua Buniayu, belum mengolah keju di pabrik keju yang berdiri sejak jaman Belanda di Baros, belum berburu Babi Hutan di Cikidang, belum melihat macan kumbang di Parakan Salak, dan masih banyak lagi lainnya.

Kembali lagi ke awal, ke postingan mbak Trinity. Mbak Trinity memang benar, jalur dari Jakarta menuju Sukabumi memang terkenal supermacet, baik itu sebelum atau setelah melalui Ciawi. Dibutuhkan setidaknya 4-7 jam untuk ke Sukabumi dari Jakarta. Padahal Jakarta inilah gerbang utama untuk para wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri untuk datang ke Sukabumi.
Akan lebih singkat jika para wisatawan tersebut datang ke Sukabumi dari Bandung. Hanya dibutuhkan setidaknya 2 – 3 jam untuk perjalanan dari Bandung ke Sukabumi.
Di sinilah peran AirAsia sangat dibutuhkan, untuk menambah lebih banyak rute penerbangan dari berbagai daerah di Indonesia maupun di luar negeri yang mendarat di Bandung. Agar para wisatawan yang memang berniat untuk datang ke Sukabumi lebih dekat waktu tempuhnya jika dibandingkan dengan harus mendarat di Jakarta.
Jika bisa seperti itu, maka AirAsia tidak hanya akan mengubah hidup saya, tetapi AirAsia juga akan mengubah pariwisata Sukabumi, mengubah ke arah yang lebih baik lagi.
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo

0 komentar:

Posting Komentar