Sabtu, 25 November 2023

0 komentar

Senin, 16 Oktober 2023

Resepsi Pernikahan Evi & Asep Minggu,17Agustus 2014

0 komentar

Bersama ke 2 Mempelai

with Idunk/Resa

With Enda&Benjo


bareng2 temen2/sahabat




Rabu, 26 Oktober 2022

Buka Puasa Bersama ( Break Fasting Together) with Bestie SMKN 1 CIBINONG on 24 April 2022 at BEBEK GORENG H. SLAMET SUKAHATI

0 komentar

Jumat, 25 Juni 2021

Budget Trip to Leuwi Kunten Waterfals

0 komentar

Jumat, 13 Desember 2019

Prasasti Kawali Pada Masa Kerajaan Sunda Dan Galuh

0 komentar
Poe sabtu enya we aya halangan, beberes sakumaha kabiasaan upami kuring mulang ka lembur, malah aya panggentra ti Ki Dulur nu nuju ngumbara di Cirebon, cenah mah ulin atuh kadieu sakalian ningali pameran budaya tosan aji.  Meni nyurucud ngadangu kitu teh, enya atuda ari kituna mah da kuring resep kana parabot (resep ku pamor jeung ukirana anu aralus tur apik ngajieuna). Ka kidulur kuring mere alesan teu bisa, da aya gawean di imah, ongkoh deuih kuring geus buled paniatan rek ka kawali poe mingguna.
Angger ari arek kamamana teh sok teu bisa sare meni geura hayang isuk-isuk (heheh). Poe minggu, rebun-rebun geus sasapu diburuan, itung-itung olah raga, da kabeneran ku indungna barudak tadi peuting mah teu dibere heheh (lemah pisan). Tapi ketang ngahaja itung-itung saum (huhuy) da boga paniatan tea. Jam 8 treng, kuring geus sageud, bisi beurang teuing kadituna, jaba dibahanan catetan kudu ka pasar heula, weuhh aya-aya wae rek pelesiran teh :).
Gancang carita, kuring geus nyebret numpak si jagur di anteur ku Kang Nanang, sapanjang jalan nitetan kaayaan pilemburan nu kaliwatan, leuh teuing ayeuna mah beuki rame gening, beuki gegek. (rumasa kituna mah sapopoe ngumbara di puseur dayeuh, ari mulang ngotok ngowo di imah).

Sabtu, 09 September 2017

kunjungan Presiden Jokowi ke Kota Sukabumi

0 komentar
 





Pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi akan dimulai tahun ini. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo di sela-sela pelaksanaan salat Iduladha di Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, pada Sabtu, 1 September 2017.
Kepala Negara meyakini pelaksanaan pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi dapat dimulai tahun ini karena anggarannya telah tersedia.
“Kemarin sudah kita lihat sangat memungkinkan dan tahun ini langsung kita segera kerjakan. Anggarannya kemarin dihitung kurang lebih Rp 400-an miliar,” ucap Presiden.
Mengingat besarnya manfaat bagi percepatan mobilitas orang dan barang, Presiden menyatakan akan melanjutkan proyek tersebut hingga Cianjur dan Bandung. Rencananya proyek tersebut akan dimulai tahun depan dan selesai pada tahun 2019 mendatang.
“Sudah saya perintahkan kemarin untuk disurvei yang dari Sukabumi menuju Cianjur, menuju ke Bandung. Revitalisasi total dilihat lagi juga, kalau itu tahun berikutnya berarti 2019,” tuturnya.
Selain itu, Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan jalan tol ruas Bogor-Ciawi-Sukabumi yang seharusnya telah dimulai pada tahun 1996. Namun saat itu investor tidak segera memulainya, sehingga akhirnya Presiden memutuskan proyek tersebut diambil alih dan ditangani oleh BUMN.
“Insya Allah 2 tahun lagi selesai, saya cek terus,” kata Presiden.
Padahal menurut laporan yang diterimanya, saat ini jarak tempuh dari Jakarta ke Sukabumi memakan waktu yang cukup lama hingga sembilan jam. Oleh sebab itu, Presiden memerintahkan jajarannya untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Kemacetan ini yang akan kita selesaikan, sehingga saya perintahkan kemarin untuk tol Bocimi itu dipercepat selesainya,” ujar Presiden.
Sedangkan untuk pembangunan bandar udara di Sukabumi, Presiden menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumumkan lokasi di mana bandara tersebut akan dibangun.
“Kalau saya umumkan, nanti harga tanahnya naik semuanya. Jadi biar nanti saja, tahu-tahu sudah jadi. Kalau diumumkan jadi ramai, harga tanah jadi naik,” ungkapnya.
Menutup keterangannya, tak lupa Presiden menyampaikan kesannya terhadap Kota Sukabumi. Menurutnya, Sukabumi adalah kota besar yang dihuni oleh masyarakat yang ramah dan memiliki kuliner khas yang mempunyai cita rasa tinggi.
“Ini adalah kota yang besar, malam hari sangat ramai, masyarakatnya ramah semuanya. Dan makanannya kemarin waktu berbuka habis semuanya, saya habiskan, lauknya enak semuanya, ikan bakarnya enak,” ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kunjungan kali ini adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Walikota Sukabumi Mohamad Muraz.

Kamis, 13 Juli 2017

Poppy Mercury(Poppy Yusfidawaty

0 komentar

Poppy Mercury

Poppy Mercury
Poppy Mercury
Latar belakang
Nama lahir Poppy Yusfidawaty
Lahir 15 November 1972
Bendera Indonesia Bandung, Indonesia
Meninggal 28 Agustus 1995 (umur 22)
Bendera Indonesia Bandung, Indonesia
Jenis musik Slow rock
Pekerjaan Penyanyi
Tahun aktif 1990 - 1995
Perusahaan rekaman Akurama Records, Musica Studios
Terkait dengan Inka Christie
Orang tua H. Kemal Johan
Hj. Titi Supiyati
Poppy Yusfidawaty atau Poppy Mercury (lahir di Bandung, 15 November 1972 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 1995 pada umur 22 tahun) adalah penyanyi slow rock Indonesia. Ia adalah anak ke-5 dari 7 bersaudara. Ia populer pada era 90an lewat lagu "Surat Undangan" dan "Antara Jakarta dan Penang".

Daftar isi

Kematian

Poppy meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 1995 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung akibat komplikasi Maag, bronchitis/radang tenggorokan atau yang lebih dikenal dengan diphteri serta Rematik yang dideritanya. Poppy show terakhir kalinya di acara Pekan Raya Padang, tepatnya tanggal 2 Agustus 1995. Sebenarnya kondisi kesehatan Poppy sebelum berangkat sudah menurun dan ia pun berencana membatalkan shownya, namun panitia mengingatkan akan banyak penonton yang kecewa jika Poppy tidak hadir. Akhirnya Poppy pun mengabulkan permintaan panitia demi profesional kerja dan rasa cintanya yang begitu besar kepada para penggemarnya.
Sepulang dari shownya, Poppy pun sempat membagikan oleh-oleh yang dibelinya di Padang kepada keluarganya, tapi keesokan harinya kondisi kesehatan Poppy langsung menurun. Poppy tidak pernah mau dibawa ke rumah sakit karena dia lebih senang dirawat Dokter di rumah. Pada tanggal 25 Agustus 1995, karena kondisinya makin memburuk, Poppy pun dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan pada hari Senin 28 Agustus 1995 pukul 06.30 WIB Poppy pun menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri. Almarhumah Poppy Mercury dikebumikan di TPU Sirna Raga Bandung.[1] Ia meninggal tak lama setelah kematian Zainal abidin pada bulan Januari dan Nike Ardilla pada bulan Maret. Setelah Nike meninggal, Deddy Dores ingin manjadikan Poppy sebagai penggantinya, sebagai penerus yang membawakan lagu-lagunya, namun baru satu lagu yang dinyanyikan kondisi Poppy sudah sangat parah bahkan dokternya menyarankan untuk berhenti sementara dari menyanyi. Pascakematiannya, Poppy masih produktif mengeluarkan album dan single, meskipun lagunya masih sama, hanya berganti sampul saja.

Prestasi

  • Nominasi BASF Awards 1991, Album Antara Jakarta dan Penang
  • 2 HDX Awards 1992, album Surat Undangan (Sendiri Lagi)
  • BASF Awards 1993, single Badai Asmara
  • Lagu Favorit Video Musik Indonesia 1994, album Biarkan Ku Pergi
  • HDX Awards 1994, album Biarkan Ku Pergi
  • HDX Awards 1995, album Hati Siapa Tak Luka

Album

Single

  • Terlalu Pagi (1990)
  • Fantasia Bulan Madu (Feat Saleem Iklim) (1991)
  • Suci Dalam Debu (Feat Saleem Iklim) (1991)
  • Kugenggam Dunia (Feat Abiem Ngesti) (1992)
  • Badai Asmara (Kendala Cinta) (1993)
  • Tragedi Antara Kualalumpur Penang (1994)
  • Betapa Sayang Aku Padamu (1994)
  • Mama Aku Info Pu
lang (1994)
  • Satukanlah Hati Kami (1995)
  • Air Mata Jadi Saksi (1995)

Trivia

  • Tahun 1995 dunia musik Indonesia kehilangan penyanyi-penyanyi muda secara beruntun dengan jarak yang berdekatan mulai dari Nike Ardilla (19 Tahun) disusul Andy Liani (29 Tahun) kemudian si Pangeran Dangdut Abiem Ngesti (16 Tahun) dan Poppy Mercury (22 Tahun)