Kamis, 13 Juli 2017

Poppy Mercury(Poppy Yusfidawaty

Poppy Mercury

Poppy Mercury
Poppy Mercury
Latar belakang
Nama lahir Poppy Yusfidawaty
Lahir 15 November 1972
Bendera Indonesia Bandung, Indonesia
Meninggal 28 Agustus 1995 (umur 22)
Bendera Indonesia Bandung, Indonesia
Jenis musik Slow rock
Pekerjaan Penyanyi
Tahun aktif 1990 - 1995
Perusahaan rekaman Akurama Records, Musica Studios
Terkait dengan Inka Christie
Orang tua H. Kemal Johan
Hj. Titi Supiyati
Poppy Yusfidawaty atau Poppy Mercury (lahir di Bandung, 15 November 1972 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 1995 pada umur 22 tahun) adalah penyanyi slow rock Indonesia. Ia adalah anak ke-5 dari 7 bersaudara. Ia populer pada era 90an lewat lagu "Surat Undangan" dan "Antara Jakarta dan Penang".

Daftar isi

Kematian

Poppy meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 1995 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung akibat komplikasi Maag, bronchitis/radang tenggorokan atau yang lebih dikenal dengan diphteri serta Rematik yang dideritanya. Poppy show terakhir kalinya di acara Pekan Raya Padang, tepatnya tanggal 2 Agustus 1995. Sebenarnya kondisi kesehatan Poppy sebelum berangkat sudah menurun dan ia pun berencana membatalkan shownya, namun panitia mengingatkan akan banyak penonton yang kecewa jika Poppy tidak hadir. Akhirnya Poppy pun mengabulkan permintaan panitia demi profesional kerja dan rasa cintanya yang begitu besar kepada para penggemarnya.
Sepulang dari shownya, Poppy pun sempat membagikan oleh-oleh yang dibelinya di Padang kepada keluarganya, tapi keesokan harinya kondisi kesehatan Poppy langsung menurun. Poppy tidak pernah mau dibawa ke rumah sakit karena dia lebih senang dirawat Dokter di rumah. Pada tanggal 25 Agustus 1995, karena kondisinya makin memburuk, Poppy pun dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan pada hari Senin 28 Agustus 1995 pukul 06.30 WIB Poppy pun menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri. Almarhumah Poppy Mercury dikebumikan di TPU Sirna Raga Bandung.[1] Ia meninggal tak lama setelah kematian Zainal abidin pada bulan Januari dan Nike Ardilla pada bulan Maret. Setelah Nike meninggal, Deddy Dores ingin manjadikan Poppy sebagai penggantinya, sebagai penerus yang membawakan lagu-lagunya, namun baru satu lagu yang dinyanyikan kondisi Poppy sudah sangat parah bahkan dokternya menyarankan untuk berhenti sementara dari menyanyi. Pascakematiannya, Poppy masih produktif mengeluarkan album dan single, meskipun lagunya masih sama, hanya berganti sampul saja.

Prestasi

  • Nominasi BASF Awards 1991, Album Antara Jakarta dan Penang
  • 2 HDX Awards 1992, album Surat Undangan (Sendiri Lagi)
  • BASF Awards 1993, single Badai Asmara
  • Lagu Favorit Video Musik Indonesia 1994, album Biarkan Ku Pergi
  • HDX Awards 1994, album Biarkan Ku Pergi
  • HDX Awards 1995, album Hati Siapa Tak Luka

Album

Single

  • Terlalu Pagi (1990)
  • Fantasia Bulan Madu (Feat Saleem Iklim) (1991)
  • Suci Dalam Debu (Feat Saleem Iklim) (1991)
  • Kugenggam Dunia (Feat Abiem Ngesti) (1992)
  • Badai Asmara (Kendala Cinta) (1993)
  • Tragedi Antara Kualalumpur Penang (1994)
  • Betapa Sayang Aku Padamu (1994)
  • Mama Aku Info Pu
lang (1994)
  • Satukanlah Hati Kami (1995)
  • Air Mata Jadi Saksi (1995)

Trivia

  • Tahun 1995 dunia musik Indonesia kehilangan penyanyi-penyanyi muda secara beruntun dengan jarak yang berdekatan mulai dari Nike Ardilla (19 Tahun) disusul Andy Liani (29 Tahun) kemudian si Pangeran Dangdut Abiem Ngesti (16 Tahun) dan Poppy Mercury (22 Tahun)
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo

0 komentar:

Posting Komentar